Batealit, Fokuspers.com– PJ Bupati Edi Supriyanta Lakukan Kunjungan bersama Forkopimda gelar kegiatan Tilek Deso di Desa Batealit. Acara tersebut dihadiri oleh Pemerintah desa, Petinggi, BPD, lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Pemuda karang taruna Pada Rabu(15 /11/ 23 ).
Menurut Ali Asikin Petinggi Batealit kunjungan ini bertujuan untuk menggali aspirasi masyarakat dan mengetahui lebih detail keberadaan masyarakat dalam bidang kesehatan, pariwisata serta isu dan gejolak yang terjadi dimasyarakat.
“Agenda utama yang langsung dipimpin oleh PJ Bupati dalam rembug deso dilakukan dipendopo balai desa Batealit, dan sebelumnya sempat mengunjungi rumah warga yang terpapar stunting dan berkunjung ke lokasi wisata air watu bobot,” ujarnya.
Dia menambahkan, ada enam kasus balita yang terpapar stunting sudah dalam penanganan sekaligus pendampingan oleh bidan desa dan Tim pendamping keluarga (TPK) harapannya segera terselesaikan dalam akhir tahun ini.
“Ya, walaupun disini ada kasus stunting tetapi para pemuda sini memiliki kreatifitas membangun destinasi wisata yang ada di desa kami, masalah stunting kami tangani dan SDM unggul kita dorong, yang memiliki inovasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Edi Supriyanta selaku Pj Bupati menyampaikan mari bergerak bersama menyelesaikan stunting dan menumbuhkan kesadaran dalam mengelola wisata karena desa batealit sangat berpotensi dengan keindahan dan pemandangan alamnya yang masih original dan estetik.
“Mari bergerak bersama membangun masyarakat peduli pada kesehetan kita masing-masing dengan memberikan asupan gizi kepada keluarga kita,” ungkapnya.
Khoirul Manan, selaku ketua BPD Batealit juga menyampaikan desa Batealit termasuk dari 24 desa yang ada dijepara sudah memiliki SK sebagai desa wisata, menjadi satu pijakan untuk melangkah dalam merintis kepariwisataan seperti air terjun ada empat titik, kali dayung dan hutan pinus.
“Optimisme kita sebagai warga masyarakat setelah dikunjungi Pj bupati dan rombongan Dinas terkait mampu untuk mengokomodir dan berkarya demi desa tercinta,”tuturnya.
Sebelum acara tersebut ditutup dengan ramah tamah diberikan kesempatan tanya jawab seperti pertanyaan oleh carik batealit tentang bantuan PKH, BPNT yang tidak tepat sasaran langsung mendapat tanggapan oleh dinas dinsospermades.
Edi Marwoto mengungkapkan masalah harus diselesaikan sesuai regulasi yang ada, petunjuk dan teknis semua tinggal eksekusi dan sah sesuai perundang-undangan yang berlaku.
“Semua bisa berjalan sesuai harapan, mampu menjadi desa yang maju bahkan mandiri tentu harus ada upaya sedikit demi sedikit. Membutuhkan kesabaran oleh siapapun karena didesa kami masih kuat dalam memiliki sosiologis dan kebudayaan,” ungkapnya. (Man)