Kembang, Fokuspers.com– Suasana haru dan penuh hikmah menyelimuti lapangan Buldoser, Desa Dermolo, Jumat (6/12/2024), saat keluarga besar almarhum Kyai Mansyur menggelar pengajian untuk memperingati 1000 hari wafatnya beliau. Kegiatan ini bersinergi dengan pengajian rutin NU Desa Dermolo yang kebetulan dijadwalkan pada hari yang sama.
Menurut Piati, Ketua Panitia, keluarga besar Kyai Mansyur mengusulkan agar peringatan ini digabung dengan pengajian rutin sebagai bentuk penghormatan sekaligus efisiensi.
“Kebetulan giliran pengajian rutin berada di Dukuh Gundi, dekat dengan rumah almarhum. Jadi, keluarga besar memutuskan untuk menggabungkannya. Ini juga meringankan warga karena biaya pengajian ditanggung keluarga,” jelas Piati.
Acara diisi dengan mauidhoh hasanah dari K.H. Abdul Majid Ghufron Al-Hafidz dari Ngasem, Jepara. Dalam tausiyahnya, Kiai Abdul Majid berhasil memikat jamaah dengan gaya ceramah yang santai namun penuh makna.
Kiai Abdul Majid juga mengingatkan jamaah, termasuk santri almarhum Kyai Mansyur, untuk terus mengamalkan ajaran dan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh almarhum. Beliau menegaskan, keberkahan ilmu hanya dapat diraih jika kita terus menjalankan apa yang telah diajarkan.
Menurut Supri, tausiyah yang diselingi unsur sejarah sangat relevan.
“Ini penting untuk menjaga ingatan tentang tokoh-tokoh hebat seperti Kyai Mansyur. Generasi muda perlu mengenal perjuangan mereka agar semangatnya terus hidup,” ujarnya.
Pengajian ini tidak hanya menjadi momentum mengenang Kyai Mansyur, tetapi juga ajang mempererat kebersamaan warga. Banyak jamaah merasa kegiatan ini memberikan ilmu baru yang berharga sekaligus membawa keberkahan bagi masyarakat.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga terinspirasi untuk lebih baik lagi,” tutup Supri dengan senyuman penuh syukur.