Netralitas Media dalam Pilkada

Kolom, Politik212 Dilihat
banner 468x60

Pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia akan terselenggara pada tahun 2024 mendatang. Dimulai dari pemilihan legisatif dan dilanjutkan dengan Pilkada hingga Pilpres pun akan tersaji jelang tahun politik itu.

Untuk menjaga keharmonisan serta keamanan di setiap sudut di tanah air tentunya sudah akan dilakukan pada saat ini. Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pihak kepolisian dari Polres Subang pun menggandeng masyarakat untuk terus terjaganya kondusifitas. (detik.com. 29/5/2023)

banner 336x280

 

Kendati demikian Dalam menghadapi tahun politik, mari kita sama-sama membangun situasi Kamtibmas yang adem dan sejuk. Boleh berbeda pilihan namun jaga persatuan dan jangan mau diadu domba dan diprovokasi

 

Menurut bukunya Teaching and Media: A Systematic Approach (1971), Gerlach dan Ely  mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

 

Saya mengapresiasi komitmen Bawaslu dan Polri dalam menjalin kerja sama pengawasan penyelenggaraan Pemilu di ruang digital. Desk Pengawasan Pemilu tersebut dioperasikan bersama oleh Ditjen Aptika, Bawaslu, dan Polri. Salah satu fungsi Desk Pengawasan Pemilu untuk mengantisipasi sebaran hoaks Pemilu 2024 yang makin berakibat buruk,” jelas Menkominfo, Budi Arie Setiadi dalam Konferensi Pers Sinergi Kemkominfo, Bawaslu dan Polri dalam Pengawasan Pemilu di Ruang Digital di Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

 

Sumarni menuturkan, jika terdapat gangguan kamtibmas menjelang pesta demokrasi itu, pihaknya meminta kepada mitra-mitra kerja kepolisian dari Polres Subang agar langsung melaporkan kepada pihak kepolisian. “Jika ada masalah di masyarakat agar segera bantu untuk diselesaikan. Hubungi pihak kepolisian terdekat atau langsung kepada saya langsung,” katanya. Di samping itu, polisi juga juga menggandeng penyuluh Kementerian Agama (Kemenag) untuk bersama-sama memberikan penyuluhan ke masyarakat. “Agar mengembangkan moderasi beragama dan menjaga toleransi,” kata Sumarni.

 

Dengan diadakan pesta demokrasi bagi rakyat kini kita harus membawa diri kita dengan baik. Sebagian besar demokrasi itu berulah tidak teratur dengan contoh saat kita pesta demokrasi yng harus kita jaga adalah diri kita sendiri dan kesopana atau tidak membuat rusuh ditempat tersebut yakini menjadikan keadaan yang sejuk dan damai.

 

Kesimpulanya tentang adu domba dan kericuhan yang sering terjadi saat pemilu dengan adanya seperti itu, kini saran yang lebih baik melakukan hal yang tidak merugikan satu sama lain. Dengan adanya demokrasi tahap yang perlu kita butuhkan ialah memakai pemikiran yang positif terhadap situasi jangan gegabah tanpa berfikir untuk melakukan kericuhan apalagi mengadu domba yang tidak sesuai dengan pilihannya. Harapan saya dengan adanya pesta demokrasi kita sebagai manusia bisa berfikir lebih baik dan tidak ada ricuh pada saat pesta, dan juga adanya pengawasan yang ketat untuk para polisi atau satpam untuk mengkoordini situasi setempat biar berjalan dengan baik dan damai.

Ahmad Yaqub

Mahasiswa KPI UNISNU Jepara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *