Jepara, Fokuspres.com – Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara baru saja menggelar Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat dan Call for Paper (SENODIMAS) Ke-7. Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara virtual melalui YouTube pada Rabu (12/11/2025) ini, UNISNU menegaskan komitmennya untuk meninggalkan peran kampus sebagai ‘Menara Gading’ dan mendorong akademisi melebur ke masyarakat.
Acara ini mengusung tema “Sinergi Pentahelix dalam Upaya Pengembangan Inovasi, Sosial, Ekonomi, Teknologi, dan UMKM untuk Kemaslahatan Bangsa.”
Seminar ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang I, Dr. Miftah Arifin, S.H., M.H., M.Kn., yang bertindak sebagai Keynote Speaker mewakili Rektor UNISNU Jepara. Dalam sambutannya, Dr. Miftah menekankan bahwa akademisi harus terlibat langsung dalam ekosistem kolaborasi (Pentahelix) dan tidak boleh menjadi “menara gading”—sebuah istilah yang merujuk pada keilmuan yang terisolasi.
“Kita jangan seperti menara gading, seakan-akan memiliki kemampuan tetapi ternyata tidak dibutuhkan dalam masyarakat. Pentahelix adalah bagian dalam sistem akademik, mau tidak mau kita harus ada,” tegas Dr. Miftah Arifin.
Ia juga berharap hasil diskusi dari SENODIMAS Ke-7 dapat mewujudkan realitas sinergi Pentahelix di lapangan, terutama dengan kehadiran perwakilan dari pemerintah daerah.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISNU Jepara, Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, S.H.I., M.A., mengajak seluruh peserta memanfaatkan forum ini untuk mencapai tujuan kolektif.
“Mari kita jadikan forum ini sebagai ajang pembelajaran, tukar pengalaman, peningkatan kapasitas, sekaligus pembentukan kemitraan yang akan melahirkan inovasi sosial, ekonomi, dan teknologi demi kemaslahatan bersama,” ajaknya.
Dr. Mayadina juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi para narasumber, panitia, dan tim LPPM UNISNU Jepara yang telah menyukseskan seminar nasional tersebut.
Untuk membedah tema Pentahelix secara komprehensif, SENODIMAS Ke-7 menghadirkan tiga narasumber ahli yang mewakili unsur kolaborasi tersebut. Mereka adalah Ummy Rakhmayani, S.STP, MH, dari Dinsospermades Kabupaten Jepara, yang mewakili unsur Pemerintah; Dr. A. Khoirul Anam, SE, MM, Wakil Rektor II UNISNU Jepara, yang mewakili unsur Akademisi; serta Prof. Dr. Ir. Suminah, M.Si, seorang Reviewer Nasional yang berperan sebagai pakar independen.


















