Clering, fokuspress.com – Di kaki Gunung Ragastina, saat fajar menyingsing dan kabut pagi masih berpelukan dengan dedaunan, warga Desa Clering-Donorojo-Jepara, telah memulai rutinitas harian mereka. Dengan palu dan kekuatan tangan, mereka menambang batu, bukan sekadar untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai wujud cinta pada tanah kelahiran mereka. Pepatah lama, “Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri,” menjadi nyata, di mana setiap tetes keringat yang jatuh bersama serpihan batu adalah bukti dari keberanian dan keteguhan hati untuk membangun masa depan yang lebih baik, tepat di tempat mereka berpijak.
“Penambangan batu ini dibuka sejak tahun 1993 yang pada saat itu masih sedikit sekali yang bekerja disana, dan memecah batupun masih menggunakan tenaga manusia tidak seperti saat ini yang sudah menggunakan bego sehingga mempermudah dalam proses penambangan”, ujar trio warga desa clering dan pekerja di gunung Ragastina saat diwawancarai fokus pers.com pada hari kamis, (11/7/24).
Trio menambahkan gaji yang didapatkan kuli setiap satu rit sebesar Rp53.000 sedangkan untuk mobil yang mengankut material sebesar Rp137.000, dan karena banyaknya mobil yang masuk saat ini setiap harinya mobil hanya bisa mengangkut sekitar 2 rit.
“Pekerjaan ini sangat membantu warga disini khususnya bagi rakyat kecil yang belum mempunyai pekerjaan, walaupun hanya serabutan tapi lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”, Katanya.
Dia mengungkapkan sampai saat ini penambangan sudah beroperasi selama 31 tahun dan juga sempat ada wacana akan dibangun wisata dibekas penambangan yang menawarkan spot foto berlatar belakang bukit dan genangan air hujan yang membentuk danau Karena pemandangan eksotis yang tercipta di sini, sehingga banyak pengunjung yang teringat akan keindahan Danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur yang memukau.
“Dan saat ini sudah banyak pegunjung yang mendatangi lokasi tersebut untuk sekedar wisata, ngeflog dan ada juga yang menjadikan spot foto prawedding”, pungkasnya.
Dia menjelaskan kesulitan medan yang dilalui ketika musim hujan, sehingga pekerjaanpun terhambat karena mobilpun tidak bisa lewat karena licinnya jalan potensi terjebaknya mobil dilumpur sangat besar.