Netralitas Media dalam Pemilu sebagai Harga Mati

Kolom, Politik253 Dilihat
banner 468x60

Polri menegaskan netralitas pada pemilu 2024 merupakan kewajiban tegas seluruh aparat kepolisian di Indonesia. Polri menyatakan akan terus menjaga persatuan Indonesia. Hal itu dibenarkan Direktur Humas Polri Irjen Sandy Nugroho saat acara Piramida (minum kopi bersama pimpinan media) yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta (detiknews. 30 November 2023). Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Wahyu Widada juga ikut serta dalam operasi tersebut.

Kondisi demikian, menjadikan Netralitas Polri sebagai harga mati untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk menjaga NKRI, dan pernyataan tersebut dinyatakan di hadapan para pimpinan redaksi media.

banner 336x280

Boyd dan Nasrullah (2015) mengartikan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Sementara itu, efek media adalah perubahan perilaku masyarakat setelah terpapar media. Menurut Donald F. Roberts (Schramm dan Roberts: 1990)

Sekarang ini media sangat mudah di akses dimanapun dan kapanpun, sehingga mempermudah kita dalam berbagai hal akan tetapi hal tersebut dapat pula menjadi boomerang disaat media tidak digunakan dengan baik dan bijak. Penyebaran informasi dalam media sosial banyak sekali terkait dengan berita hoaks, dan itu berdampak pada masyarakat yang dengan mudah menelan bulat berita hoaks tersebut. Hoaks dalam media massa bisa mencakup berbagai topik dan isu. Hoaks adalah informasi yang tidak benar, biasanya disebarkan dengan tujuan menyesatkan atau memanipulasi opini publik.

Dalam Dunia Politik pernyataan palsu atau manipulatif yang menjelekkan atau membesar-besarkan prestasi atau tindakan politik seseorang. Informasi palsu tentang calon atau partai politik untuk mempengaruhi pemilihan umum.

Dalam Teknologi adanya Informasi palsu tentang fitur atau efek dari teknologi baru, seperti hoaks terkait fitur-fitur ponsel cerdas atau aplikasi tertentu. Penting untuk selalu memeriksa keaslian informasi sebelum menyebarkannya dan menggunakan sumber-sumber yang terpercaya. Hoaks dapat merugikan masyarakat dan mengancam keberlanjutan informasi yang benar dan akurat dalam media massa.

 

Dengan demikian, Netralitas pemilu adalah pilar utama dalam memastikan setiap suara memiliki nilai yang sama dalam demokrasi. Dalam perjalanan kita menuju proses pemilihan yang lebih transparan dan adil, kita menemui tantangan, terutama dari berbagai bentuk informasi yang tidak benar. Namun, kesadaran akan pentingnya netralitas dan partisipasi masyarakat dapat membantu membangun dasar yang kokoh.

Melihat masa depan di mana netralitas pemilu diperkuat oleh keterlibatan masyarakat dan pendekatan yang berbasis pada kebenaran. Dengan menjunjung tinggi integritas pemilihan, kita berharap dapat membangun sistem politik yang lebih percaya dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Lebih baiknya kita menentukan beberapa hal agar bisa menghindari informasi yang tidak benar dengan Peningkatan Literasi Pemilih, Kolaborasi Lembaga Pendidikan dan Media, Penguatan Pengawasan Independen, Tindakan Hukum terhadap Penyebar Berita Palsu, Peran Teknologi dalam Pemantauan. Dengan adanya hal hal tersebut, diharapkan membangun fondasi yang kokoh untuk pemilu yang adil, transparan, dan netral. Dengan menjaga netralitas pemilu, kita menginvestasikan harapan kita dalam masa depan demokrasi yang lebih kuat, di mana suara setiap warga negara diperhitungkan dan dihormati.

Linda Durrotun Nayyiroh

Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *