Pemilu 2024, Media Bisa Jadi Benar Bisa Jadi Salah

Kolom, Politik356 Dilihat
banner 468x60

Polri menegaskan netralitas di Pemilu 2024 merupakan komitmen harga mati bagi seluruh jajaran kepolisian di Indonesia. Polri menyatakan bakal terus menjaga persatuan Indonesia. (news.detik.com.20/11/2023).

Peristiwa itu merupakan bagian dari pengawasan terhadap seluruh anggota kepolisian yang terindikasi melakukan pelanggaran dari komitmen tersebut. seluruh pimpinan redaksi media sama-sama bersinergi memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat. Terutama terkait dengan sebaran informasi di media sosial yang bersifat hoaks.

banner 336x280

Media (Fatria, 2017) merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran. Pembaca tidak hanya belajar tentang suatu isu tertentu, tetapi juga seberapa penting isu tersebut dari jumlah informasi dalam sebuah berita dan posisinya. Dalam merefleksikan apa yang dikatakan para kandidat selama kampanye, media massa mungkin akan menentukan isu-isu penting—yaitu, media dapat menentukan “agenda” kampanye.

McQuail, (2015) menegaskan peran media terdapat enam tinjauan atau perspektif yaitu (1) Media massa dilihat sebagai window on event and experience; (2) Media dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection; (3) Media dianggap sebagai filter, atau gatekeeper yang bertugas menyeleksi apapun agar memperoleh perhatian atau malah tidak; (4)Media dipandang sebagai guide, interpreter atau petunjuk; (5) Media dilihat sebagai forum guna mempresentasikan informasi dan berbagai ide untuk khalayak; dan (6) Media sebagai interlocutor.

media sosial juga merupakan alat yang kuat untuk menyebarkan informasi. Kampanye sosial, kegiatan amal, dan upaya untuk membangun kesadaran terhadap isu-isu  penting dan dapat mencapai khalayak yang lebih luas melalui berbagai platform media sosial, dengan demikian, media sosial memainkan peran kunci dalam membangun masyarakat yang peduli dan terinformasi.

Dalam bukunya Mulyana, Media massa sangat bisa memengaruhi pemikiran serta tindakan khalayak mengenai dampak komunikasi massa pada persepsi, pengetahuan, perilaku dan sikap masyarakat. Media juga sebagai agen sosialisasi atau penyebar nilai-nilai yang memainkan berbagai peranan penting dalam transmisi sikap, pikiran dan hubungan interaksional.

Media massa bertugas untuk mencari, menyimpan, mengolah dan mempublikasikan karya jurnalistik berupa suara dan gambar, bentuk tulisan, juga grafik dan data dengan memanfaatkan media elektrnik dan cetak. Salah satu ruh yang perlu dijaga dalam media massa adalah netralitas. Namun kenyataannya tidak demikian, banyak pihak memandang kehidupan media massa di Indonesia saat ini sudah meninggalkan netralitas.

Dengan demikian media bisa jadi tidak semuanya benar atau tidak semuanya salah, sebab diakui atau tidak belakangan ini banyak media yang dianggap tidak memiliki nilai netralitas oleh masyarakat padahal pengelola media massa sudah memploklamirkan diri bawa prodak jurnalistik yang akan disampaikan kepada masyarakat adalah netral. Pro dan kontra keberpihakan media merupakan satu di antara ribuan kasus yang menimpa media massa Indonesia. Selain itu, tudingan keberpihakan yang sering ditunjukkan media massa di Indonesia mulai meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, ketidakpuasan masyarakat terhadap netralitas media Indonesia sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, karena sudah terlihat secara kasat mata oleh masyarakat.

Luqyana  Salsabila Ilma Nurusshofa’

Mahasiswa UNISNU Jepara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *