Jepara, Fokuspers.com – Warga baru Teater Tuman (Tukul Manfaat) sukses gelar Pentas refleksi mereka berjudul “Langkah Dika”. Acara ini berlangsung di Gedung MWCNU Unisnu Jepara, pada Minggu (29/12/2024).
Pentas refleksi warga baru Teater Tuman bertajuk “Langkah Dika” mengisahkan seorang remaja yang bingung menentukan jalan hidupnya di tengah tuntutan orang tua yang memiliki konflik internal dalam rumah tangganya.
Proses pementasan ini terbilang singkat, hanya sekitar dua bulan. Meski demikian, pementasan berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari Firdiantama, Lurah Teater Tuman. Ia mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama warga baru Teater Tuman menampilkan karya dengan naskah asli yang mereka tulis dan perankan sendiri, berbeda dengan tradisi sebelumnya yang lebih sering menggunakan naskah adaptasi.
“Ini sebuah proses yang cukup cepat, karena dari penulisan naskah hingga pementasan hanya memakan waktu sekitar dua bulan. Menurut saya, ini keren. Sejak saya menjadi bagian dari Tuman, baru kali ini warga baru mementaskan naskah asli buatan mereka sendiri. Biasanya, kami memakai naskah adaptasi. Ini mereka buat sendiri,” ujar Firdiantama.
Idris Salam, selaku sutradara, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya pentas ini. Ia mengungkapkan bahwa hasil pementasan melampaui ekspektasinya, dan ia sangat mengapresiasi kerja keras warga baru Teater Tuman.
“Pementasan ini di luar ekspektasi saya. Saya sangat salut dan bangga. Selamat, sudah menunaikan ibadah pentas perdana,” ungkapnya.
Aisyah, salah satu penonton, juga memberikan tanggapan positif. Ia mengatakan bahwa pertunjukan ini sangat memukau dengan plot twist yang mengejutkan, terutama ketika karakter Dika mengungkapkan cita-citanya sebagai MC dangdut.
“Pertunjukannya keren, sangat-sangat plot twist dengan cita-cita Mas Dika yang ingin menjadi MC dangdut,” ujar Aisyah saat diwawancarai Fokuspers, Sabtu (29/12/2024).
Selain itu, Den Hasan, seorang alumni Teater Tuman, memberikan semangat kepada warga baru. Ia menekankan bahwa pementasan perdana ini hanyalah awal perjalanan, dan mereka harus terus berusaha serta tidak mudah puas atau menyerah dalam proses berkarya.
“Ini adalah permulaan untuk karya-karya selanjutnya. Jangan mudah puas dan jangan mudah kapok dalam berproses,” pesannya.
Pementasan ini menjadi langkah awal yang penuh makna bagi warga baru Teater Tuman. Walaupun dengan keterbatasan waktu, semangat dan dedikasi mereka mampu menghasilkan sebuah karya yang luar biasa. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk berkarya. (Uli)