Batealit, Fokuspers.com –Mahasiswa dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara semester 3 (tiga) melaksanakan tes BAUM (Bäum Test) kepada siswa kelas 1 MI Matholibul Ulum. Kegiatan ini tidak hanya merupakan bagian dari penelitian akademik, tetapi juga sebagai tugas akhir untuk mata kuliah Pengantar Psikologi. Tes BAUM bertujuan untuk memahami lebih dalam perkembangan emosional dan kepribadian anak-anak pada usia sekolah dasar.
Tes BAUM sendiri merupakan salah satu metode proyektif yang banyak digunakan dalam psikologi, di mana anak-anak diminta untuk menggambar pohon pada selembar kertas. Gambar pohon yang dihasilkan oleh masing-masing siswa kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi aspek-aspek tertentu dari kepribadian, emosi, dan kondisi psikologis mereka. Metode ini dipercaya dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai dunia batin anak-anak, terutama dalam memahami bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar mereka.
Miqdad Syafiq, Komting mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa pelaksanaan tes dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak.
“Kami memastikan bahwa anak-anak merasa senang dan tidak terbebani dengan kedatangan kami. Hal ini sangat penting agar data yang diperoleh dapat valid dan tidak dipengaruhi oleh ketidaknyamanan atau kecemasan siswa,” ujarnya saat diwancarai di MI Matahlibul Ulum Batealit, Selasa (17/12/24).
Lebih lanjut, Miqdad juga menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi persyaratan tugas akhir mata kuliah Pengantar Psikologi, namun ia berharap hasil dari tes ini juga dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai perkembangan psikologis anak-anak yang tengah berada di usia sekolah dasar.
Abdul Aziz, Kepala Sekolah MI Matholibul Ulum, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa pihak sekolah sangat mendukung upaya mahasiswa dalam mendalami ilmu psikologi, sekaligus berharap tes ini dapat memberikan manfaat bagi siswa.
“Tes BAUM ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi psikologis anak-anak kami. Dengan hasil analisis ini, kami bisa melakukan evaluasi dan memperbaiki program pendidikan yang ada agar lebih mendukung perkembangan anak secara menyeluruh,” kata Abdul Aziz.
Untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan menyenangkan bagi siswa, para mahasiswa juga membagikan ciki dan permen. Tindakan ini sukses membuat anak-anak lebih antusias dan bersemangat selama tes berlangsung.
“Suasana yang santai membuat anak-anak lebih terbuka dan nyaman. Kami ingin mereka merasa senang, sehingga proses pengambilan data bisa berjalan dengan lancar,” jelas Miqdad.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi madrasah dalam menilai perkembangan psikologis siswa secara lebih komprehensif. Hasil penelitian ini akan dianalisis lebih lanjut dan disampaikan kepada pihak sekolah dalam bentuk laporan yang berguna untuk evaluasi dan pengembangan program pendidikan di masa mendatang.
Dengan demikian, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan akademik mahasiswa tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mendukung perkembangan anak-anak di tingkat pendidikan dasar.