Jepara, Fokuspers.com – Sejumlah pembeli tampak datang silih berganti di Gerai sempolan milik Roni di Pertigaan tanjakan taman kerang dari arah alun-alun 1 , Desa Pengkol, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Banyak dari mereka tampak membeli jajanan terbuat dari campuran adonan tepung dan daging ayam itu.
Roni Susilo Utomo (28) pemilik gerai sempolan kukuruyuk tampak sedang menggoreng pesanan pelanggan. Ditengah kesibukannya melayani para pembeli, ia bersedia menceritakan usaha miliknya. Gerai yang ia namakan dengan nama pawon ngemil menjualkan berbagai macam jajanan gurih dan manis.
Pria yang akrab disapa Roni itu mengatakan, menu yang dijual olehnya ada sempolan, telur gulung, bakso, dan otak-otak. Dalam penyajiannya, ia menyediakan varian goreng dan bakar. Ia sengaja mencoba varian baru karena ia merasa masih jarang yang menjajakan sempolan dan telur gulung bakar.
“Ide bikin varian bakar sebenarnya tidak sengaja, hanya iseng. Dan kalau dilihat-lihat jarang ada yang jualan sempolan bakar di Jepara dan peminatnya lumayan,” bebernya, Senin (29/04/2024).
Penjual sempolan di sebelah selatan Taman Kerang ini ramai terus, sehari laku hingga 700 tusuk. Banyak pembeli yang datang mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
“Yang sering diminati sempolan gorengnya karena yang bakar masih baru dan belum terlalu dikenal orang banyak. Untuk harga per tusuknya cuma seribuan, kalo yang bakar harganya Rp2 ribu. Saya juga melayani pesanan misal ada acara arisan maupun pengajian,” tutur pria tersebut.
Bukan hanya menyediakan jajanan gurih saja, terdapat pula banyak menu jajanan yang berbahan dasar pisang seperti Banana Katsu, Dan Nugget, Piscok (pisang coklat), Pisang Kribo, Banana roll, dan cheese roll. Berbagai olahan pisang tersebut ditambahkan beraneka macam varian ada coklat, tiramisu, strawberry, red velvet, matcha, dan taro. Tidak lupa pula diberi topping keju, sprinkle, oreo, choco chip untuk menambahkan cita rasa yang lebih nikmat. Untuk jajanan perpisangan ini dibanderol mulai dari harga Rp 15 ribu- Rp 20 ribu.
Ia mengaku, usaha dagangnya dijalankan dari tahun 2021 lalu. Ia berhenti dari pekerjaan yang dulunya sebagai karyawan di sebuah pabrik mebel di Jepara. Usahanya dibantu oleh istrinya dan 2 karyawannya. Gerainya sempat buka cabang di daerah Jobokuto, di belakang Duta Mode Swalayan.
” Udah ada cabang di dekat Duta Mode, tapi selama bulan puasa kemarin tutup sampai sekarang. Soalnya istri mau melahirkan jadi biar tidak kerepotan bolak baliknya,” ucap laki-laki yang beralamat di Desa Bandengan itu. (Mey)