Mbah Solekah: Mengasapi Harapan di Tengah Sepinya Pasar

Ekonomi, Nasional163 Dilihat
banner 468x60

Jepara, Fokuspress.com – Di tengah keramaian Pasar Ratu Jepara, Solekah (67) dengan senyum ramahnya menyapa para penjual lainnya. Di balik senyum itu, tersimpan rasa sedih karena dagangannya, ikan asap, sedang sepi pembeli beberapa hari terakhir.

Setiap sore, Solekah siap di lapaknya sejak pukul 16:00 hingga 17:30. Jika belum habis, ia melanjutkan berjualan sehabis subuh sampai pukul 08:00. Siang harinya, Solekah sibuk mengasapi ikan dari pukul 13:00 hingga 15:00 menggunakan batok kelapa yang menghasilkan aroma harum khas dan aman bagi konsumen.

banner 336x280

Berjualan ikan asap bukanlah profesi utama Solekah sejak awal. Ia memulai 10 tahun lalu, terinspirasi oleh tetangganya yang sukses berjualan ikan asap. Setelah belajar cara mengasap ikan, ia pun mencoba peruntungan yang kini menjadi sumber penghasilannya.

“Ikan diambil di Pasar Apung Demaan, kadang juga di TPI. Kualitasnya sudah pasti fresh karena diambil saat kapal nelayan pulang dari melaut,” ujarnya. Ikan asap yang dijual Solekah beragam, mulai dari Ikan Tongkol, ikan JT, ikan Banyar, ikan Bandeng, hingga ikan P. Harganya pun terjangkau, mulai dari tiga ribu hingga sepuluh ribu rupiah per ekor.

Meskipun harga terjangkau, penjualan ikan asap Solekah mengalami penurunan. Pendapatannya tidak menentu, antara Rp100-150 ribu saat sepi dan bisa mencapai Rp400 ribu saat ramai. Namun, seringkali penghasilan hariannya tidak mampu menutupi modal awal sebesar Rp450 ribu. Dibandingkan tahun lalu, keuntungan yang diperoleh menurun drastis. Jika tahun lalu ia bisa meraih hingga Rp500 ribu per hari, kini dalam dua hari pun sulit menutup modal.

Meski begitu, Solekah tetap bersabar dan percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar. “Keuntungan sehari tidak menentu, kalau sepi ya cuma dapat Rp100-150 ribu, kalau ramai ya Rp400 ribuan. Terkadang juga tidak dapat untung dan modal juga belum ketutup,” keluhnya.

Dengan tetap semangat, Solekah hanya berharap agar usahanya terus berjalan dan bisa terus memberikan penghasilan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. “Yang penting uang bisa buat muter modalnya,” tambahnya.

Di usia senjanya, Solekah tetap gigih bekerja keras, menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Senyumnya yang tulus dan semangatnya yang tidak pernah padam adalah cerminan dari keteguhan hati seorang perempuan yang tak pernah menyerah menghadapi tantangan hidup. (Ihza)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *