Jepara, Fokuspress.com – Di sebuah sudut jalan Patimura, Jobokuto, Kecamatan/Kabupaten Jepara, aroma khas kue gandos menguar dari gerobak kecil milik Walin. Wanita berusia 43 tahun ini terlihat tekun mengaduk adonan yang siap dituangkan ke dalam cetakan kue gandosnya. Dengan teliti, ia menutup cetakan untuk mempercepat kematangan, dan sesekali membuka kembali untuk memastikan kue gandosnya matang sempurna.
Sore itu, Walin masih sabar menanti pembeli. Semangatnya yang membara dan keyakinan kuat menjadi modal utamanya dalam berjualan sejak pagi hingga malam. “Berjualan gandos sudah 3 tahun, pagi jualannya di pasar apung terus sehabis ashar pindah di depan SMP 1 Jepara,” cerita Walin pada Senin, (13/05/2024).
Perjalanan hidup Walin sebelum berjualan gandos penuh liku. Selama 30 tahun, ia bersama temannya berjualan soto. Namun, ketika temannya meninggal, Walin harus memutar otak untuk mencari penghidupan baru. Akhirnya, ia memberanikan diri membuka usaha kue gandos untuk membantu suaminya mencari penghasilan tambahan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dalam menjalankan usahanya, Walin selalu mengutamakan kualitas bahan dan kebersihan alat-alat yang digunakan. “Meskipun harga jualnya murah, saya tetap mementingkan kualitas bahan. Jika kualitasnya baik, pembeli akan merasa dihargai dan pasti tidak akan ragu untuk kembali membeli dagangan saya,” ujarnya.
Namun, usaha gandos ini tidak selalu memberikan pendapatan yang besar. Dengan harga Rp.500 per pcs, Walin biasanya membawa adonan sekitar 3kg setiap hari dan 5kg saat akhir pekan. “Pendapatan harian sekitar Rp.70-100 ribu, ya tidak menentu karena berjualan kadang sepi, kadang juga ramai. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ya mengalami penurunan. Dulu bisa mencapai Rp.200an,” tuturnya.
Di balik gerobak kecil dan aroma kue gandos yang menggugah selera, tersimpan cerita ketekunan dan semangat tak kenal lelah dari Walin. Dengan senyum dan pelayanan ramah, ia berharap usahanya terus mendapat tempat di hati pelanggan, menghidupi keluarganya dengan penuh keikhlasan dan kegigihan. (Ihza)