Kota, Fokuspres.com– Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) dan OPD, beserta PKBM menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Verifikasi dan Validasi Data Anak Tidak Sekolah.
Dalam kegiatan ini, Menurut Natanael Hadisiswoyo Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) menekankan pentingnya rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi dan mencapai tujuan mengembalikan Anak Tidak Sekolah. Menurutnya pertemuan ini tindak lanjut dari Rakor kemarin di Setda Jepara tentang jumlah atas berdasarkan data pusdatin yang sudah diolah Disdukcapil, Disdikpora, dan Bappeda.
“Dalam paparannya ATS berdasarkan data Pusdatin Kemendikbud per 8 Mei 2024 sejumlah 9.263 anak dengan data pilah gender perempuan 6.127 dan laki-laki 3.136 anak. Data tersebut kemudian di verval Disdukcapil, Disdikpora, dab Bappeda per 8 April 2024 sejumlah 6.432 anak dengan data pilah perempuan sejumlah 4.246 dan laki-laki berjumlah 2.186 anak dengan status belum kawin. Data yang sudah diolah ini nanti kami serahkan kepada pihak kecamatan untuk disampaikan kepada masing-masing desa. Karena data ini penting mekanisme pemberian data melalui berita acara,” katanya di Ruang Rapat Bappeda Jepara, Jepara, seperti dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/24).
Natanael menekankan data yang nanti diterima oleh kecamatan untuk segera disampaikan kepada desa, dan disisir Anak Tidak Sekolah berdasarkan data yang ada. Data yang sudah diperoleh dikirimkan maksimal hari Jum’at.
“Waktu pengembalian Anak Tidak Sekolah ke Dapodik maksimal 31 Agustus. Lewat dari tanggal itu tetap bisa masuk data Dapodik, akan tetapi tidak dapat Bantuan Operasional Pemerintah (BOP),harapan kami tahun 2025 Penanganan ATS tuntas” imbuhnya.
Sebagai bagian dari Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Jepara, Natanael Dinsospermades, DP3AP2KB, PKBM, SKB, Camat membantu menyelesaikan Anak Tidak Sekolah yang sudah dicanangkan pemerintah tuntas di tahun 2024.
Sementara itu, Khoirul Muslimin selaku PIC P-ATS dan Juga Ketua Komunitas Peduli Pendidikan Jepara (KPPJ) menyampaikan bahwa penanganan Anak Tidak Sekolah dimulai tahun 2021 Anak yang ditemukan 131 orang dengan data pilah gender laki-laki 97 orang sedangkan perempuan 31 orang. Pada Tahun 2021 yang dikembalikan ke sekolah/PKBM 70 orang dengan data pilah gender laki-laki 47 dan perempuan 19.
“Tahun 2022 anak yang ditemukan 1.320 orang dengan data pilah lak-laki 1.004 orang dan perempuan 316. Pada Tahun itu yang dikembalikan hanya 675 dengan data pilah gender laki-laki 528 dan perempuan 147,” katanya.
“Tahun 2023 anak ditemukan 1.107 orang dengan data pilah gender laki-laki 875 orang dan perempuan 232 orang, sedangkan yang dikembalikan 510 orang dengan data pilah laki-laki 388 orang dan perempuan 122 orang. Dan yang Tahun 2024 berdasarkan data per April 2024 ditemukan 1.023 dengan data pilah gender laki-laki 784, dan perempuan 239 yang dikembalikan 770 orang,” tandasnya.
Sebagai informasi, yang hadir dalam Rakor Verval ATS Kabid SMP Disdikpora, Dinsospermades, DP3AP2KB, Kantor Kemenag, Disdukcapil, Camat se-Kabupaten Jepara, Pengelola PKBM se-Kabupaten jepara, Fungsional Perencanaan Bappeda, Staf Bappeda, PIC P-ATS Jepara. (Mus/Sur)