Karimunjawa, Fokuspres.com – Siapa sangka, dari kekayaan bahari Kepulauan Karimunjawa, lahir sebuah produk olahan yang kini menjadi buruan wisatawan domestik hingga merambah pasar mancanegara. Produk itu adalah Dorula, akronim dari Dodol Rumput Laut.
Dorula merupakan kreasi dari Rivaldo (23), seorang pemuda asli Karimunjawa, yang bertekad mengangkat potensi laut dan keragaman budaya lokal. Ide sederhana ini kini telah menyulap Dorula menjadi oleh-oleh khas yang paling dicari wisatawan sebelum kembali ke daratan Jawa.
Tak sekadar menawarkan rasa manis legit dari rumput laut pilihan, Dorula juga membawa misi edukasi budaya. “Setiap kemasan Dorula memuat edukasi tentang enam suku bangsa yang hidup berdampingan di Karimunjawa, yaitu Jawa, Bugis, Madura, Mandar, Buton, dan Bajau,” ujar Rivaldo.
“Kami ingin wisatawan bukan hanya membawa oleh-oleh, tapi juga membawa cerita dan pengetahuan tentang keberagaman budaya di pulau kami,” tambahnya, menekankan bahwa Dorula adalah representasi dari harmoni Karimunjawa.
Proses produksi Dorula dilakukan secara langsung di Dusun Nyamplungan, Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Dalam prosesnya, Rivaldo melibatkan ibu-ibu pesisir. Upaya ini menjadi bentuk nyata dari pemberdayaan masyarakat lokal, memastikan potensi laut Karimunjawa memberikan nilai tambah ekonomi yang merata.
Inovasi ini tidak hanya disambut baik oleh pasar domestik. Dengan cita rasa khas laut yang manis alami, Dorula kini mulai merambah pasar internasional, bahkan telah dikirim hingga ke Jepang dan Taiwan.
“Ini bukti bahwa produk asli Karimunjawa, racikan anak muda Jepara, bisa bersaing di luar negeri,” kata Rivaldo dengan bangga.
Kini, untuk mempermudah akses wisatawan, Dorula dapat ditemukan di berbagai lokasi strategis di Karimunjawa. Produk ini tersedia di Pelabuhan Karimunjawa (pukul 07.00–13.00 WIB), Alun-Alun Karimunjawa (pukul 17.00–21.00 WIB), serta sejumlah toko lokal terkemuka seperti Nusa Mart, Toko Bu Mar di Pasar Tradisional, Toko Indojava, dan Java Karimun Galeri UMKM Jepara.
Dorula, dengan paduan rasa dan makna budayanya, telah bertransformasi dari sekadar dodol menjadi simbol kebanggaan Karimunjawa. Tak heran, produk ini kerap dijadikan buah tangan wajib dari surga tropis di utara Jepara ini.
