Hukum Korupsi di Meja Santri: UNISNU Gelar Bahtsul Masail Akbar

banner 468x60

Jepara, Fokuspres.com – Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara kembali memperingati Hari Santri Nasional dengan mengadakan forum ilmiah bergengsi, yaitu Bahtsul Masail. Kegiatan yang bertempat di Auditorium Perpustakaan Lantai 4 UNISNU pada Kamis, (16/10/25), ini mengangkat tema sensitif dan aktual: “Kontroversi Hukum dan Politik: Legislatif, Pemerintah dan Korupsi.”

Berbeda dari tahun sebelumnya, Bahtsul Masail kali ini diperluas hingga tingkat se-Jawa Tengah dan bekerja sama dengan pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) provinsi. Acara ini menjadi forum ilmiah bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Islam (PTKIN dan PTKIS) serta Ma’had Aly terkemuka.

banner 336x280

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UNISNU Jepara, Bapak Abdul Djamil, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus. Peserta berasal dari Ma’had Aly Sarang, Kajen, dan Balekambang; PTKIN seperti UIN Kudus; serta PTKIS seperti UNISNU, Wahid Hasyim Semarang, Unissula, dan Walisongo Semarang.

Mufid, Ketua Panitia Bahtsul Masail 2025, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperingati Hari Santri Nasional sekaligus mengembangkan kajian-kajian keilmuan berbasis keislaman (Turos Islam) di kalangan mahasiswa dan santri.

Ia menjelaskan relevansi tema yang diusung: “Pembahasan masyarakat saat ini sangat berkaitan dengan masalah-masalah hukum, pemerintahan, dan legislatif. Tujuan diadakannya Bahtsul Masail 2025 kali ini yaitu untuk mengembangkan intelektualitas mahasiswa PTKIN, PTKIS, maupun mahasiswa santri terutama dalam mengkaji kajian turos islam,” ujarnya.

Peserta Bahtsul Masail menunjukkan antusiasme tinggi terhadap tema yang diangkat. Abas, salah satu peserta dari Ma’had Aly Sarang, mengungkapkan alasan keikutsertaannya. Menurutnya, forum ini sangat bermanfaat untuk membantu mahasiswa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menghukumi persoalan yang terjadi.

“Seperti tema kita yang membahas perampasan aset koruptor dan juga membahas money politics, menurut saya, ini sangat berfaedah bagi penetapan hukum bagi masyarakat,” ungkap Abas saat diwawancarai.

Abas berharap, kegiatan Bahtsul Masail semacam ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman dan pendalaman mereka dalam mempelajari kitab kuning, yang merupakan ruh utama dari tradisi keilmuan pesantren.

Kegiatan Bahtsul Masail ini menandai komitmen UNISNU Jepara sebagai kampus berbasis Nahdlatul Ulama dalam memperkuat tradisi keilmuan Islam klasik sekaligus menjawab isu-isu kontemporer yang relevan bagi bangsa dan negara.

banner 336x280

News Feed