Mororejo, Fokuspers.com– Dalam suasana hangat dan penuh semangat, kami berkesempatan mewawancarai Fina, seorang wanita inspiratif yang berhasil menciptakan peluang bisnis dari dapurnya. Berawal dari pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Fina melihat peluang di tengah tantangan dengan merintis usaha dendeng bandeng tanpa duri. Kini, produk inovatifnya tidak hanya membantu para petani lokal tetapi juga menjadi primadona di meja makan banyak keluarga.
Di masa pandemi, harga ikan bandeng di pasaran jatuh. Fina, yang ingin membantu petani lokal meningkatkan nilai jual bandeng, memutuskan untuk mengolahnya menjadi dendeng bandeng spesial tanpa duri. Harga bandeng saat itu sangat murah, jadi kami berinisiatif mengolahnya menjadi dendeng agar bisa dijual dengan harga lebih baik, ujar Fina sore itu. Ide ini tidak datang begitu saja; ia mempelajarinya secara otodidak melalui YouTube dan melakukan berbagai eksperimen hingga menemukan resep yang pas.
Keunggulan produk dendeng bandeng Fina terletak pada bahan baku premium dan proses pengolahan yang teliti. Mulai dari penanganan ikan yang benar, proses marinasi semalam di freezer, hingga pembumbuan dengan rempah khas dan gula aren asli Kendal, semua dilakukan dengan hati-hati. Kualitas gula aren sangat berpengaruh terhadap cita rasa dendeng kami, jelas Fina. Setelah melalui proses penjemuran di bawah terik matahari selama lima jam, dendeng kemudian divakum untuk memastikan ketahanannya di suhu ruangan hingga dua hari dan di freezer hingga enam bulan tanpa berubah rasa.
Produk dendeng bandeng tanpa duri ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain praktis dan enak, dendeng ini cocok dijadikan stok lauk dan oleh-oleh. Banyak yang merasa dimudahkan karena tinggal masak dan bisa disimpan dalam freezer untuk beberapa hari, kata Fina saat diwawancarai oleh Fokus Pers, Mororejo, Minggu (7/72024). Dengan aroma rempah dan rasa gurih khas bandeng, dendeng ini pas disajikan dengan sambal terasi dan lalapan seperti daun kemangi, timun, dan pete.
Usaha yang berawal dari niat tulus dan modal kecil ini juga memberi dampak sosial yang signifikan. Fina memberdayakan masyarakat sekitar, terutama kaum janda yang ditinggal suaminya, untuk bekerja bersamanya. Alhamdulillah, kami bisa memberdayakan masyarakat sekitar dan memberi kesibukan yang bermanfaat, ungkap Fina dengan rasa syukur.
Tidak berhenti di sini, Fina terus berinovasi dengan menciptakan varian baru seperti dendeng bandeng asap batok. Inovasi ini tidak hanya memperkaya pilihan rasa tetapi juga mempertahankan kualitas produk. Dendeng bandeng tanpa duri yang disimpan di freezer bisa bertahan hingga enam bulan tanpa berubah rasa.
Untuk menikmati kelezatan dendeng bandeng tanpa duri, masyarakat bisa membelinya melalui akun Instagram @bandeng_mororedjo. Dari desa kecil di Mororejo Kendal, inovasi dapur yang berbuah mujur ini tidak hanya menciptakan produk unggulan tetapi juga menginspirasi banyak orang tentang kekuatan kreativitas dan ketekunan. (Agung Maulidina Muhammad Taufik, Semester 2)