Ketika Cinta Pada Al-Quran Menjadi Jalan Kehidupan

Berita9 Dilihat

Fokuspers.com- Nur Alif Fiddiyatur Rofi’ atau kerap disapa Alif merupakan seorang santriwati yang tumbuh dalam lingkungan religius didesa Lebak Pakis aji Jepara. Sejak kecil, Alif telah menunjukkan minat dalam dunia keagamaan. Ketertarikannya untuk mondok pertama kali muncul karena sering diajak orang tua menjenguk kakaknya yang saat itu sedang menimba ilmu diPondok Pesantren Raudlatul Hidayah, Margoyoso, Kalinyamatan Jepara. Dari pengalaman itu, muncul semangat dalam dirinya untuk mengikuti jejak sang kakak, terlebih karena orang tua – terutama sang ayah – berharap memiliki anak penghafal Al-Quran.

Perjalanan pendidikan formalnya dimulai dari RA Matholibul Ulum Lebak, kemudian MI Matholibul Ulum 1 Lebak, SMP IT Kholiliyah Bangsri, dan SMK Kholiliyah Bangsri. Selain itu, Alif juga belajar agama di TPQ Nurul Hikmah Lebak, Madrasah Diniyah Ula Nurul Hikmah Lebak dan akhirnya melanjutkan mondok diPondok Pesantren Darut Ta’lim Bangsri sampai sekarang.

Dari awal masa mondok, ia sudah dibekali dengan hafalan juz 30. Semangatnya dalam menghafal Al-Quran juga tumbuh karena adanya dukungan penuh dari orang tua. Alif pernah mengikuti lomba hafalan juz 30 tingkat kabupaten pada saat kelas 7 yang kemudian menjadi titik awal bagi Alif untuk mengikuti program Tahfidz dengan serius. Meski pada awalnya merencanakan untuk ikut Tahfidz setelah lulus SMK, ternyata Alif justru diminta langsung oleh pengasuh pondok untuk memulai lebih awal.

Perjalanan menghafalkan Al-Qur’an tentunya tidak pernah luput dari yang namanya ujian. Entah itu ujian dari diri sendiri, keluarga, teman, atau bahkan masalah cinta. Alif juga pernah meragukan kemampuannya “ Aku ini bisa nggak ya”. Namun, Alif tetap memegang prinsip jalani saja dulu semampunya, dengan keyakinan bahwa niat itu harus tumbuh dari dirinya sendiri, bukan karena paksaan. Akhirnya, ia berhasil khatam Al-Quran pada bulan Mei 2022 dan mengikuti Wisuda Bil-hifdzi pada bulan Juni 2022.

Setelah khatam, ia tetap berada dipondok untuk terus belajar dan muroja’ah. Ia diberi kepercayaan untuk menjadi ketua pondok selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2021 dan 2022, sebuah amanah yang penuh tanggung jawab.

Pada tahun 2021, Alif mulai ikut mengajar Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Darut Ta’lim karena ditunjuk langsung oleh Romo Yai karena memang sedang membutuhkan ustadzah. Dengan persyaratan sudah lulus Diniyah 2 Ulya dan sudah khatam kitab Fathul Mu’in.

Pada awal bulan Agustus 2023, Alif juga diberi amanah untuk mengajar di MQTD Al-Asror (Madrasah Qur’an Tingkat Dasar) menggantikan seorang guru yang sedang cuti melahirkan. Meskipun kontrak awal selama enam bulan, Ia tetap dipercaya untuk terus melanjutkan mengajar sampai saat ini.

Alif berpesan bagi siapa saja yang sedang berjuang dalam menggapai segala cita-citanya, jangan berhenti, lakukan saja perjalanannya meskipun pelan. Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya yang berjuang dalam hal kebaikan. Kalau gagal, ubah caranya, jangan tujuannya.

 

(Aisyah Indah Setiyani, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara)