Tahunan, Fokuspres.com – 10 Mahasiswa Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) Unisnu lakukan pembinaan rutin bersama mentor Khoirul Muslimin, di Ruang 501 Lantai Lima Gedung Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara.
“Kegiatan pembinaan diawali pembacaan kitab Al-Barzanji sehingga mahasiswa dapat meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW dan mengamalkan nilai-nilai aswaja di Kampus Unisnu Jepara. Peringatan Maulid Nabi bagian dari wujud kecintaan hamba kepada Nabi Muhammad SAW,” kata Khoirul mentor Beasiswa Cendekia Baznas Unisnu Jepara, saat lakukan pembinaan, Jum’at (19/09/24).
Pembinaan kesembilan bertema Literasi Kontekstual, Meningkatkan Pemahaman Melalui Literasi Kontekstual. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu mahasiswa mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi melalui menonton film.
Khoirul Muslimin dalam penjelasannya literasi menonton film menjadi salah satu contoh upaya untuk meningkatkan minat baca mahasiswa.
“Dengan adanya program-program literasi seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi generasi yang literat dan memiliki kemampuan berpikir kritis.” Ujarnya.
“Film untuk pembelajaran yang interaktif. Para Mahasiswa diminta untuk menganalisis pesan moral. dari film berjudul Istriku Bekerja di Pabrik Garmen, karya Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Unisnu. Film ini menggambarkan kehidupan masyarakat Jepara setelah adanya pabrik garmen,” ujar Khoirul.
Dalam penjelasannya film Istriku Bekerja di Pabrik Garmen merupakan hasil riset mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Unisnu Jepara, terkait dampak adanya garmen di Mayong dan sekitarnya. Hasil riset kemudian dituangkan dalam bentuk film yang bisa dicontoh oleh masyarakat. Film ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat agar keberadaan garmen tidak hanya memberikan dampak positif penyerapan tenaga kerja, tetapi juga ada dampak negatifnya,” tandas Khoirul.
Ahmad Nur Ihsanudin salah satu mahasiswa BCB setelah menonton memberikan tanggapan film Istriku Pegawai Garmen memberikan edukasi kepada para calon suami, jika menikah, persiapkan dengan matang, baik dari segi finansial, dan pemahaman dari peran dan kewajiban suami sebagai kepala rumah tangga.
“Seorang suami harus mampu membimbing rumah tangga, diperlukan kesiapan mental lahir dan batin agar tidak mudah terjebak dalam konflik yang bisa menghancurkan keluarga. Menikah adalah ibadah yang memiliki tanggungjawab bersama, saling melengkapi kekurangan pasangan,” kata Ihsan. (Mus)