Fokuspres.com – KH. Ahmad Barowi adalah seorang ulama terpandang di Desa Bulungan, Pakis Aji, Jepara. Ia lahir dari pasangan H. Thowi Muryadi dan Hj. Sukilah pada tanggal 23 September 1960 di Jepara. Beliau memiliki ciri fisik yang cenderung pendek, dengan tinggi sekitar 155 cm. Namun, tinggi tersebut tergolong standar pada masa dan lingkungan tempat beliau dibesarkan, di mana masyarakat terbiasa bekerja keras sejak kecil, seperti memikul beban berat, sementara literasi gizi masih tergolong rendah.
Beliau bukanlah tipe orang yang menunjukkan kasih sayang melalui kata-kata manis. Sebaliknya, kasih sayangnya tampak melalui sikap yang tegas namun membekas. Dalam ketegasannya itu, beliau tetap humoris dan suka bercanda dengan anak-anak maupun masyarakat sekitar. Salah satu hal yang mengagumkan dari beliau adalah keistikamahannya dalam ibadah, dari wirid, salat sunnah, hingga menjaga ijazah-ijazah dari para sesepuh yang beliau terima.
Meski cenderung statis dalam hal perubahan, terutama dalam bidang teknologi, beliau tetap berusaha belajar, walaupun lambat dan sering lupa. Beliau juga cenderung menghindari konflik agar tidak terjadi huru-hara, karena banyak mengadopsi pemikiran toleran ala Gus Dur. Pengalaman hidup dan cerita-cerita yang beliau bagikan selalu membawa hikmah, terutama bagi anak-anaknya.
KH. Ahmad Barowi sangat akrab dengan teman-teman seperjuangannya, baik di ranah masyarakat maupun pendidikan. Ia merupakan dosen di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara. Beliau memiliki hobi berkebun dan mengaji, yang ia wujudkan dalam kegiatan rutin di musala, masjid, hingga pondok pesantren.
Beliau merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Anak pertama dan kedua telah berpulang ke pangkuan Allah, anak ketiga bernama Mintarsih, dan anak kelima bernama Tohari. Saat ini beliau tinggal bersama keluarga kecilnya dan dianugerahi enam orang anak dari istrinya, Masrotun Alfiyah, yaitu M. Ulin Nuha Aba, M.Si, Siti Faiqotul Fazat, M.Sc, M. Imam Baihaqi Aba, M.B.A, Siti Zakiyatul Fatma Aba, S.Ag, M. Emil Hakim Aba, S.H, dan M. Mekki Al Madani Aba, M.Pd. Seluruh anak-anak beliau menempuh pendidikan tinggi.
Pendidikan formal beliau dimulai di SDN 1 Bulungan pada tahun 1973. Pada malam hari, beliau mengaji di surau desa kelahirannya di bawah asuhan KH. Amin Maskan. Selanjutnya, beliau melanjutkan pendidikan di PGA Al Islam Jepara selama empat tahun mulai tahun 1978, sambil nyantri di Pondok Pesantren Radlatul Imam Jenggala Jepara di bawah asuhan KH. Moh. Faqih. Pendidikan menengah atas beliau tempuh di PGAN 6 Kudus pada tahun 1980 dengan nyantri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Kudus di bawah asuhan KH. Anwani Amin.
Beliau kemudian melanjutkan studi by di Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menamatkan sarjana muda pada tahun 1982 dan sarjana lengkap pada tahun 1986. Pada tahun 1995, beliau mengikuti program Akta IV di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan melanjutkan pendidikan magister di institut yang sama. Program doktoral beliau tempuh di UIN Walisongo Semarang.
Dalam dunia pengabdian, beliau pernah menjadi guru di beberapa madrasah, antara lain Madrasah Diniyah Al-Amin (1987–1989), MTs Miftahul Huda Bulungan (1986–2004), dan MA Maftahul Falah Sinanggul Mlonggo (1987–1992). Beliau juga dikenal sebagai mubalig dan dai yang sering diundang ke berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan agama.
Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, beliau mulai mengajar di UNISNU Jepara yang dulunya bernama INISNU. Di kampus tersebut, beliau mengajar di Fakultas Syariah dan pernah menjabat sebagai dekan, wakil rektor, hingga Direktur Pascasarjana. Kini, beliau sudah tidak lagi menjabat secara struktural, tetapi masih mengajar beberapa kali dalam seminggu. Waktu lainnya beliau manfaatkan untuk berkebun dan mengaji di musala yang berada di depan rumahnya.
KH. Ahmad Barowi adalah tokoh sentral NU di Desa Bulungan, Pakis Aji, bahkan di Kabupaten Jepara. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat amanah, dermawan, dan aktif dalam mendukung pendidikan masyarakat, termasuk membantu mencarikan dana pendidikan S1 di UNISNU. Dari perjalanan hidup beliau, kita dapat memetik banyak keteladanan, mulai dari kasih sayang terhadap keluarga dan masyarakat, semangat untuk terus belajar dalam kondisi apa pun, ketekunan dalam menjaga ibadah, tanggung jawab yang tinggi, dan kedermawanan yang tidak luntur meskipun beliau pernah menjabat dalam posisi penting.
Ahmad Muzacky Afiyansyah (241510000563) dari KPI