108 Kader MWCNU Pakisaji Lulus PD-PKPNU, Siap Perkuat Kemandirian NU

Berita, Nasional, Religi95 Dilihat
banner 468x60

Pakis Aji, Fokuspers.com -Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara bersama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pakisaji gelar Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama atau yang disebut PD-PKPNU Angkatan X. Kegiatan ini diikuti seluruh pengurus MWCNU Pakisaji dari unsur Syuriah dan Tanfidziyah, Banom Muslimat NU, Fatayat NU, GP. Ansor, dan IPNU-IPPNU. Kegiatan berlangsung dari 27 hingga 29 Desember 2024 ini dilaksanakandi Gedung Sholawat MWCNU Pakisaji, Jepara, dengan diikuti oleh 119 peserta.

PD-PKPNU ini menjadi sarana penting untuk membekali kader dengan pemahaman mendalam tentang visi, misi, dan tata kelola organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu materi utama yang disampaikan adalah tentang peraturan kaderisasi NU, yang menjelaskan bahwa kaderisasi bukan sekadar proses administratif, tetapi juga sebagai tahapan penting dalam menjaga keberlanjutan dan kesolidan organisasi.

banner 336x280

“Kaderisasi adalah suatu proses yang melibatkan anggota, calon pengurus, dan pengurus NU dalam kegiatan fisik dan non-fisik secara berjenjang dan berkelanjutan,” ujar Khoirul Muslimin, Ketua Lakspesdam PCNU Jepara.

Menurutnya, kaderisasi ini bertujuan untuk memastikan pergantian kepemimpinan yang sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dalam peraturan yang berlaku, khususnya pada Pasal 11, disebutkan bahwa MWCNU pada klasifikasi kelompok A harus menyelenggarakan PD-PKPNU minimal sekali dalam setahun. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya sebagai agenda rutin, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menyiapkan generasi penerus yang memahami sepenuhnya struktur dan peranannya dalam NU.

“Sebagai bagian dari upaya untuk mempersiapkan pemimpin masa depan, Ketua Tanfidziyah MWCNU Pakisaji, K. Mahmudun, menyampaikan bahwa kaderisasi adalah tanggung jawab bersama untuk menghidupkan estafet kepemimpinan NU di masa depan. Kaderisasi ini bertujuan untuk melahirkan kader-kader yang memiliki kompetensi, komitmen, militansi, dan rasa tanggung jawab terhadap jalannya organisasi,” kata Khoirul dalam rilisnya pada fokus.pres.com, Ahad (29/12/2024),

Ia menambahkan kader yang dilahirkan melalui proses ini diharapkan tidak hanya memahami prinsip dasar NU, tetapi juga memiliki sikap aktif dan bertanggung jawab dalam bergerak untuk kebaikan umat.

Selama tiga hari kegiatan, peserta diberikan berbagai materi yang relevan dengan tantangan kepemimpinan di Nahdlatul Ulama. Salah satu materi yang paling dinanti adalah tentang Aswaja dan NKRI , Anatomi Gerakan Islam dan Sosial, Membangun Kemandirian & Kolaborasi Jamaah dan Jam’iyyah NU, Menyambungkan Sanad Harakah kepada Muassis NU, dan Arah, cita-cita dan Strategi Perjuangan NU yang merupakan pilar utama dalam menjalankan organisasi NU. Materi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai landasan ideologi NU, serta cara-cara praktis dalam mengimplementasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan dalam organisasi.

Para peserta juga diberikan pelatihan tentang tata kelola organisasi, yang mengajarkan mereka tentang cara memimpin dengan baik dan merancang program kerja yang sesuai dengan kebutuhan umat dan masyarakat. Dengan bekal ini, diharapkan kader yang lulus tidak hanya mampu menjalankan roda organisasi, tetapi juga menjadi pelopor perubahan yang positif di masyarakat.
Sebanyak 109 peserta dinyatakan lulus setelah menjalani rangkaian pendidikan yang intensif ini. Mereka tidak hanya mendapatkan sertifikat PD-PKPNU sebagai tanda telah mengikuti kaderisasi dasar, tetapi juga diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam memperjuangkan kemajuan organisasi.

“Kami berharap, peserta yang lulus tidak hanya menjadi kader yang tahu teori, tetapi juga kader yang siap turun ke lapangan untuk menata organisasi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat di Kecamatan Pakisaji dan umat manusia secara luas,” harap K. Mahmudun.

Selain itu, para peserta juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para instruktur berkompeten, seperti R. Andi Irawan dari Pati, Hasan Hami, dan Abdullah Zaeni dari Demak, yang berbagi pengalaman dan ilmu mereka tentang NU Mengelola Titik Balik dan Anatomi Gerakan Islam dan Sosial.

Dengan memiliki 108 kader penggerakn NU, diharapkan generasi muda NU di Pakisaji dan sekitarnya tidak hanya mampu menggerakkan organisasi, tetapi juga mampu menciptakan perubahan yang lebih baik dalam bentuk kemandirian organisasi.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *