Tim Pengabdian Unisnu Ciptakan Teknologi Usir Hama, Ini Penjelasannya

Berita, Nasional448 Dilihat
banner 468x60

Demak, Fokuspress.com– Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara berkolaborasi dengan Universitas Muria Kudus telah berhasil melaksanakan program pengabdian bertajuk Penerapan Mikrokontroler Pembasmi Hama Ramah Lingkungan dan Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati kepada Kelompok Tani Jaya di Desa Pasir, Mijen Demak.

Menurut Khoirul Muslimin Ketua Tim Pengabdian mengatakan program ini difasilitasi oleh DRTPM Kemendikbud Ristek dan para pengabdi dari Dosen Unisnu Jepara serta dari UMK Kudus yang berkolaborasi dengan mahasiswa Unisnu Jepara dan UMK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan teknologi tepat guna dan pemanfaatan bahan-bahan alami.

banner 336x280

“Teknologi berbasis mikrokontroler yang diterapkan merupakan sistem otomatis yang dirancang untuk mendeteksi dan mengusir hama secara real-time tanpa merusak ekosistem sekitar. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan sensor gerak dan sensor lingkungan yang terhubung dengan mikrokontroler untuk mendeteksi keberadaan hama, “ujar Khoirul Muslimin saat menyampaikan sambutan, Selasa (17/09/24).

Dia menambahkan, penerapan teknologi mikrokontroler dalam pengendalian hama merupakan langkah maju dalam mengatasi masalah hama secara efektif tanpa merusak lingkungan. Selain itu, sistem ini juga hemat energi dan mudah dioperasikan oleh para petani, sehingga cocok untuk diterapkan di berbagai skala pertanian.

Sementara itu, Khoirul Anwar Dosen UMK dalam paparannya menyampaikan pestisida nabati terbuat dari bahan-bahan alami seperti daun gamal kering/kelor, daun wortel, bawang putih, dan air, yang memiliki sifat insektisida alami.

“Saat hama terdeteksi, sistem akan mengaktifkan alat pengusir hama, seperti suara ultrasonik atau lampu LED frekuensi tertentu, yang aman bagi tanaman dan hewan peliharaan namun efektif untuk mengusir serangga pengganggu. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan terhadap pestisida kimia, yang diketahui berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dalam jangka panjang,” ungkapannya.

Abdul Rosyid, selaku ketua kelompok Tani Jaya Desa Pasir Kecamatan Demak merasa puasnya dan banyak ilmu dan pengalaman yang disampaikan Tim Pengabdian Unisnu-UMK. Sehingga nantinya bisa membuat pestisida sendiri dari bahan alami yang ada di sekitar rumah.

“Ya, hasilnya tidak kalah dengan pestisida kimia, tetapi lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan,” ujarnya.

“Dengan penerapan teknologi ramah lingkungan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati, diharapkan para petani mampu meningkatkan hasil pertanian mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan,” tuturnya.

Selain itu, pendekatan ini juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia dalam pertanian serta meningkatkan kualitas produk pertanian organik lokal.

Ali salah satu Tim Pengabdian mengungkapkan harapannya agar program ini dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. Teknologi yang diciptakan Tim Pengabdian Unisnu Jepara-UMK ini dapat membantu petani tidak hanya di Desa Pasir Mijen, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.

“Program ini merupakan bagian dari komitmen tim pengabdian dan DRTPM dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan melindungi lingkungan alam melalui pendekatan-pendekatan inovatif dan ramah lingkungan. Dengan adanya teknologi dan pelatihan ini, diharapkan Kelompok Tani “Tani Jaya” dapat menjadi pionir dalam menerapkan praktik pertanian hijau yang efisien dan berkelanjutan di masa depan,” tandas Ali. (Mus)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *