Khoirul Muslimin Mentor BCB Unisnu, Sampaikan Karir Pasca Kampus, Ini Pesannya

Berita, Kampus277 Dilihat
banner 468x60

Tahunan, Fokuspress.com -Program Beasiswa Cendekia Baznas  (BCB) Unisnu gelar kegiatan rutin mentoring kepada 10 mahasiswa BCB Unisnu Jepara. Pada pertemuan ke-7 topik yang disampaikan tentang Tata Kelola Karir Pasca Kampus, Habis Lulus, Kerja atau Lanjut Kuliah S2. Pembinaan dilakukan di  Laboratorium KPI TV Unisnu Jepara, Sabtu (22/06/24).

Agenda rutin ini dengan disampaikan Khoirul Muslimin sebagai mentor  BCB Unisnu Jepara. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia kerja pasca kelulusan.

banner 336x280

Khoirul Muslimin, selaku mentor, sekaligus dosen Unisnu Jepara menyampaikan pesan penting kepada para mahasiswa BCB Unisnu Jepara tentang mengelola Karir Pasca Kampus. Topik ini  menekankan bahwa setelah lulus kuliah apa yang harus dilakukan.

“Habis kuliah itu pasti kita bingung, oleh karena itu, perlu pembinaan dan pendampingan. Para mahasiswa harus bisa menentukan prioritas setelah lulus, apa yang harus dilakukan. Ada empat pilihan yang bisa dipilih setelah lulus kuliah yakni  ambil profesi, lanjut kuliah S2, langsung bekerja mencari pengalaman, atau mau menjadi entrepreneur?” ungkap Khoirul yang juga sebagai Anggota Dewan Pendidikan Jawa Tengah dan Ketua Lakpesdam PCNU Jepara.

“Ketika mahasiswa memilih mengambil profesi yang harus dilakukan tentu minta doa restu dan pertibambangan dari kedua orang tua, gali informasi melalui dosen, dan juga kakak tingkat, dan selanjutkan cari informasi di internet. Ini pilihan yang tentunya nanti akan memberikan bekal penguatan keilmuan dari kampus untuk menunjang karir. Misal lulusan guru, segera ambil program PPG, lulusan akuntansi bisa ambil profesi akuntan,” ucapnya.

“Nah kalau setelah lulus ingin menjadi dosen dan pendidikan di perguruan tinggi maka segera ambil S2 yang linier sesuai dengan jurusan di S1. Cari informasi beasiswa S2 dari internet maupun minta informasi dari dosen dan kakak tingkat yang sudah memiliki pengalaman lanjut S2 melalui jalur beasiswa. Intinya kalau mau menjadi dosen lanjut kuliah S2. Yang penting ada niat kuat. Allah swt yang akan membimbing kita untuk meraih impian itu,’ imbuhnya.

Dia menambahkan, setelah lulus bisa langsung bekerja. Cari pengalaman, menempa diri di instansi pemerintah, swasta dan atau perusahaan milik pemerintah  Proses bekerja ini bagian yang terpisahkan dalam menempa hidup untuk meraih sukses. Oleh karena itu harus disiplin, memiliki etos kerja tinggi, tanggung jawab dan memiliki inovasi dan kreatifitas dalam bekerja.

“Kalau mau kerja baik, harus kerja sama orang dahulu, jadi pegawai. Jadi pegawai baik akan menjadi modal menjadi pengusaha/ Enterpreneur. Kalau Anda tidak pernah kerja sama orang dan tidak pernah kerja baik, jangan harap jadi pengusaha/ Enterpreneur,” beber Khoirul.

Sementara itu, setelah lulus dapat pekerjaan yang tidak selalu sesuai dengan passion atau bidang studi. Itu tidak menjadi soal. Jangan disia-siakan peluang dan kesempatan, ambil walau sesuai dengan passion kita. Karena kesempatan tidak datang dua kali.

“Saya berharap pekerjaan sebaiknya sesuai dengan bidang ilmu. Tetapi kalau misal tidak sesuai, jangan galau dan risau. Jalani dan nikmati prosesnya. Pasti akan indah pada saatnya,” ucapnya.

Khoirul dalam paparannya menyampaikan bahwa sebagai seorang muslimin ilmu menjadi prioritas utama, karena dengan ilmu Allah akan mengangkat derajat manusia.

“Belajar harus totalitas, jangan sia-sia waktu saat kuliah. Karen Allah swt telah menegaskan dalam surat al-mujadalah ayat 11 yang artinya Allah swt mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Maka berilmu itu menjadi kata kunci untuk meraih kesuksesan kita,” Kata  Khoirul saat memberikan pembinaan di Lab KPI TV, Sabtu (22/06/24).

Lebih lanjut, Khoirul menyampaikan kisah perjalanan karirnya sebelum menjadi tenaga pendidik. Pengalaman beliau sangat berbeda dari passion yang selama ini diinginkan, namun proses kuliah dan pengalaman kerja membuatnya kuat dan mampu beradaptasi di berbagai situasi. Ilmu yang kita dapatkan harus dimanfaatkan dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Hidup ini proses, ketika kita bekerja sama halnya kita digembleng, ditempa agar menjadi orang yang profesional di bidang yang kita jalani. Ibarat sebuah pisau, kalau kita lihat proses dari besi yang tidak ada bentuknya, dibakar, ditempa, dibakar lagi, ditempa lagi, terus sampai berbentuk pisau, cangkul, arit dan jenis yang lain,” ungkapnya.

“Setelah berbentuk maka harus digunakan sebagaimana  fungsinya. Misal pisau digunakan untuk memotong sayuran, tempe atau daging. Akan tetapi pisau tidak bisa untuk memotong kayu yang besar, karena tidak peruntukannya. Demikian dengan kita, ketika belajar di kampus dan kemudian lanjut di dunia kerja maka kita akan menemukan potensi diri kita yang sesungguhnya,” tuturnya.

Khoirul juga menyampaikan pesan dari Buya Hamka yang menjelaskan kalau hidup sekedar hidup babi hutan juga bisa hidup, kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja. Ini artinya bahwa manusia butuh bekal ilmu untuk hidup dan bekerja, tanpa ilmu kehidupan manusia tidak terarah dan bisa salah jalan. Jalan sudah salah jalan maka tujuan hidup yang hakiki tidak bisa terwujud.  Pada akhir sesi, Arina Zulfa, salah satu mahasiswa BCB Unisnu Jepara, menanyakan tentang tips mencari kerja setelah lulus.

“Kita setelah lulus ini bingung mencari pekerjaan, bagaimana cara agar dan pekerjaan yang pas, tips apa,” tanya Arina.

Menurut Khoirul Muslimin  mencari lowongan kerja melalui internet, tanyakan juga kepada kakak tingkat atau saudara terdekat. Dan yang paling penting ketika kita mencari pekerjaan jangan membatasi wilayah penempatan pekerjaan.

“Kalau itu sudah dibatasi harus di Jepara misalnya, maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang kecil, tetapi kalau kita siap bekerja dimana saja, tentu peluangnya akan lebih banyak. Namun tetap diingat do’a restu orang tua menjadi salah satu pintu utama. Minta ijin dulu kerja di luar kota, kalau misal orang tua ridho lanjutkan, tetapi kalau tidak jangan dipaksakan. Ridlo tua lebih utama,” beber Khoirul.

“Saya dulu memutuskan mengundurkan diri dari guru MTs Mathalibul Huda Mlonggo, dan memilih berkhidmah menjadi Sekretaris IPNU Jawa Tengah, sudah dapat restu dan ridho dari kedua orang tua saya. Atas izin dan ridho orang tua akhirnya hijrah saya ke Semarang membawa keberkahan untuk semua,” imbuh Khoirul. (Mus/sur)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *