Denpasar, Fokuspers.com – Fakultas Komunikasi dan Desain (FKD) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara sukses melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada Rabu (22/1/25), berlangsung di Bali TV, Brown Bag Films, dan Galeri Alon Art ini diikuti oleh 130 mahasiswa dari tiga program studi, yakni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Desain Produk (DP), dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Kukuh Dwi Wijanarko, Selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan bahwa KKL ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan komunitas industri.
“Rangkaian acara mencakup workshop dan diskusi. Dengan antusiasme yang tinggi, kami berharap KKL ini memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya
Sejalan dengan itu, Agus Subhan, Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai bidang masing-masing.
“KKL ini tidak hanya memberikan wawasan praktis, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara akademisi dan industri. Hal ini adalah langkah nyata dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi generasi penerus yang kompeten di masa depan,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, FKD Unisnu Jepara juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Bali TV. MoA ini diharapkan dapat memperluas peluang mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.
I Nyoman Mondistrawan, salah satu direksi Bali TV menyampaikan bahwa Bali TV telah berdiri sejak 26 Mei 2006 di bawah naungan A. B. G. Satria Naradha. Ia menjelaskan bahwa media penyiaran saat ini harus beradaptasi dengan peralihan ke media digital.
“Eksistensi media penyiaran tidak terhindarkan, tetapi perlu ada evaluasi kekurangan, seperti kecepatan dalam menyampaikan informasi. Kami juga fokus mencari program khusus Bali, seperti menampilkan budaya lokal, bahasa, serta melestarikan tradisi,” jelasnya.
Nyoman juga memaparkan strategi Bali TV dalam mengembangkan penyiaran, termasuk menciptakan program unik yang hanya tersedia di Bali TV. Selain itu, ia menjelaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk event organizer (EO), untuk memperkenalkan produk di pasar.
“Salah satu inovasinya adalah program home shopping, di mana produk ditayangkan dalam durasi 30 menit dan dipromosikan dalam waktu tertentu seperti prime time yang memengaruhi tarif iklan,” tambahnya.
Menurut Nyoman, media penyiaran harus terus berkreasi untuk menjaga keberlanjutan, terutama di tengah menurunnya porsi iklan. Oleh karena itu, Bali TV menggandeng berbagai mitra, termasuk pemerintah daerah dan platform media online seperti YouTube, untuk memperluas jangkauan tayangan konvensionalnya.
KKL ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan wawasan mahasiswa FKD Unisnu Jepara mengenai dinamika industri media, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja di masa mendatang. (Fus/Naj)
1 komentar