Bangsri, Fokuspers.com – Di sebuah sudut asri Desa Srikandang yang terletak di pinggir sungai, Anwar, seorang pria yang penuh dedikasi, menghabiskan hari-harinya merawat jamur tiram dengan telaten. Sejak tahun 2003, Anwar telah menekuni budidaya jamur tiram yang ia beri nama “Anwar Jamur Jepara.”
“Awalnya saya cuma coba-coba, kemudian belajar dan akhirnya bisa jadi sumber penghasilan yang lumayan,” kata Anwar dalam wawancara dengan Fokuspers.com pada Rabu (10/7/24).
Jamur tiram yang dibudidayakan Anwar terdiri dari dua jenis, yaitu putih dan coklat. Harga jamur tiram putih adalah 15 ribu rupiah per kilogram, sedangkan jamur tiram coklat dijual dengan harga 20 ribu rupiah per kilogram. Setiap harinya, Anwar mampu menjual minimal 25 kilogram jamur, sehingga memperoleh penghasilan sekitar 400 ribu rupiah per hari.
“Biasanya saya jual ke pengepul di Bangsri dan Bondo, juga kepada bakul-bakul keliling,” ujar Anwar.
Perjalanan Anwar dalam budidaya jamur tiram tidak selalu mulus. Ia mengakui pernah mengalami kegagalan, namun dengan tekad kuat, Anwar terus belajar hingga mampu membuat bibit sendiri meskipun kadang masih harus membeli. Kini, Anwar telah mempekerjakan empat karyawan yang membantunya.
“Harapan saya semoga bisa terus berkembang sebagai sumber rejeki dan dikenal banyak orang walaupun di pelosok desa,” pungkasnya.
Dedikasi dan kerja keras Anwar dalam budidaya jamur tiram tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga membawa nama Desa Srikandang dikenal lebih luas. Di sudut desa yang tenang, Anwar terus merawat jamur tiramnya dengan cinta dan keuletan, berharap usaha ini semakin berkembang di masa depan. (Susi Susilowati semester 2)