Kudus, Fokuspres.com – Terdengar suara riuh dari wajan penggorengan yang penuh dengan minyak dan potongan-potongan tempe berbalut tepung di Jalan Getas Pejaten No.65, Getas, Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Tak jarang orang-orang saling bergantian untuk membeli gorengan yang baru keluar dari wajan itu.
Disela-sela kesibukannya melayani pembeli, dirinya bersedia berbagi cerita tentang usaha yang dirintis 2017 lalu itu. Berawal dari dirinya yang pernah bekerja sama dengan temannya, kemudian memiliki modal sendiri. Akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha gorengannya itu serta ditemani sang ayah.
Ali, penjual gorengan mengatakan, selama berjualan beberapa tahun ini, penjualan gorengannya itu sudah banyak diminati semua kalangan. Bahkan, dalam sehari, dia mampu menjual minimal 1000 pcs, dan saat ramai bisa sampai 2000 pcs.
“kalo gorengan-gorengan kan emang jajanan yang banyak diminati jadi nggak terlalu pusing untuk penjualannya, apalagi yang saya jual itu ada macam-macam jenis tidak hanya satu saja. Jadi, bisa menambah pilihan buat pembeli,” pungkas pria berumur 24 tahun itu, Rabu, (12/06/2024).
Ia menjelaskan, gorengan yang dijualnya memiliki beberapa macam jenis antara lain tempe krispi, tahu krispi, bakwan, molen dan ketela. Harga yang ditawarkan nya pun sangat murah hanya Rp 1000 rupiah per pcsnya.
“Kalau dasar, mulai jam 5 pagi sudah mempersiapkan gerobak dan beberapa bahan dagangan. Jadi mulai jualan ya kita sekitar jam 6 pagi sampai jam 9 malam,” jelasnya.
Menurutnya, berjualan gorengan memiliki prospek usaha yang bagus. Meski harga jualnya murah tetapi dari segi penjualan juga terbilang cukup mudah dan pembuatannya juga relatif simple.
“Omzet sehari-hari Rp1 jutaan, kalau sepi Rp900 ribu. Ramai bisa mencapai Rp2 juta, itu tidak menentu. Namanya orang jualan ya kadang sepi kadang juga ramai tapi Alhamdulillah tetap di syukuri,” Tuturnya. (Iza)
